• Cara Mengatasi Quarter Life Crisis

    Sedang di Fase Quarter Life Crisis? Coba Cara ini Yuk! 

    Halo Sobat Kenalin! Ada satu lagi istilah yang saat ini sedang populer di kalangan remaja dewasa atau dewasa muda, apalagi kalau bukan Quarter Life Crisis?


    Menurut Atwon & Scholtz dalam Balzarie & Nawangsari (2019), Quarter life crisis merupakan sebuah fase dimana krisis emosional terjadi pada individu di masa usia 20-an. Krisis emosional ini meliputi perasaan tidak berdaya, merasa ragu atau meragukan kemampuan diri sendiri, terisolasi serta sering takut maupun cemas tentang kegagalan di masa depan.

    Faktornya bisa beragam, mulai dari tekanan dan ekspektasi yang dibebankan dari dalam diri sendiri maupun lingkungan, belum memiliki nilai yang diyakini sebagai pegangan hidup, maupun banyaknya pilihan dan kemungkinan sehingga bingung dalam menjalaninya.

    Nah untuk itu, sekarang aku akan bagi-bagi tips penting untuk mengatasi Quarter Life Crisis, Let’s go!

    1. Memvalidasi perasaan dan emosi

    Hal pertama sekaligus yang paling penting dilakukan saat kamu berada di fase ini adalah menerima jika berbagai emosi dan perasaan berbeda yang kamu rasakan adalah hal nyata. Semakin dewasa, banyak orang yang beranggapan bahwa dirinya tidak boleh lagi untuk menangis, bersedih, dan harus selalu terlihat baik-baik saja di depan orang lain. Hal ini merupakan kesalahan besar karena sejatinya dirimu tetaplah manusia yang dapat merasakan berbagai perasaan.

    Jadi, ketika kamu merasa tidak baik-baik saja menangislah, jika kamu bahagia, tertawa dan bersenang-senanglah, ketika kamu merasa takut akan sesuatu khawatirlah. Emosi-emosi yang divalidasi dari diri sendiri akan mengantarkan kedamaian dalam dirimu sehingga perasaan negatif tidak menumpuk dan membuat dirimu lelah dengan kehidupan. 

    2. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

    Saat berada di usia pertengahan 20 hingga 30-an, seringkali kita membandingkan diri dengan orang lain, baik jabatan kerja, kehidupan percintaan, pencapaian, kecerdasan, fisik hingga mental. Setiap orang pasti pernah membandingkan dirinya dengan orang lain, namun ingat hal ini tidak dapat terus-terusan dilakukan apalagi jika pada akhirnya hanya menciptakan rasa insecure dalam dirimu.

    Kamu harus tau ya Sobat Kenalin, setiap orang punya nilai sendiri dalam dirinya yang tidak dapat ditiru orang lain, begitupun dirimu. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat dirimu lelah dan terus terbebani dengan ekspektasi orang lain terhadapmu. Tegakkan pandanganmu, ingat bahwa kamu juga memiliki nilai berharga dalam diri sendiri dan kebahagiaan dirimu tidak dapat diukur dengan standar kebahagiaan orang lain!

    3. Mulai eksplorasi diri sendiri

    Jika kamu sudah berdamai dengan diri sendiri, mari lanjut ke tahap berikutnya. Cobalah untuk mengeksplorasi diri sendiri dari mengetahui apa yang kamu suka dan tidak suka. Kamu harus perlahan memahami keinginan diri karena tidak ada orang yang lebih paham tentangmu selain dirimu sendiri. Cari kegiatan yang dirasa dapat meningkatkan skill dan membantumu lebih dekat dengan keinginanmu.

    Tidak ada yang sia-sia dalam melakukan sesuatu, untuk itu fokuslah pada diri sendiri hingga kamu dapat merasakan kenyamanan secara fisik maupun mental.

    4.  Buat sebuah plan sekecil apapun

    Hal yang seringkali dilupakan seseorang adalah membuat plan sekecil apapun mengenai rencana ke depan. Tulis plan dan harapan yang ingin kamu lakukan dalam jangka waktu dekat ataupun jauh. Mulailah dengan membuat jadwal harian dari bangun tidur hingga tidur lagi. Misalnya, kamu dapat secara perlahan konsisten bangun pada pukul 07.00 pagi, lalu minum air putih dan berolahraga 30 menit, dan berjanji tidak akan menggunakan handphone atau gadget sebelum pukul 09.00.

    Hal-hal kecil yang seringkali diabaikan ini sebenarnya dapat mengantarkanmu pada pola hidup yang lebih teratur sehingga kamu merasa tidak menyia-nyiakan waktu. Jadi, cobalah membuat plan kecil dan berikan apresiasi jika kamu berhasil mengerjakannya.

    5. Cari support dan orang lain untuk cerita dan bertukar pikiran

    Tips terakhir dari aku, yaitu carilah orang yang dapat membuatmu nyaman dalam bertukar pikiran atau menceritakan segala keluh kesahmu. Sejatinya, manusia pasti akan membutuhkan orang lain dalam menjalani hidup. Boleh saja menyimpan dan mengatasi masalah sendirian, namun ada kalanya kamu harus menyalurkan isi kepalamu itu pada orang lain juga.

    Memang tidak akan mudah untuk menceritakan masalah diri sendiri pada orang lain, tetapi cobalah untuk menemukan orang yang sekiranya tepat dan membuka diri pada dirinya. Pandangan dan sarannya mungkin dapat menjadi pertimbangan untukmu saat menghadapi sebuah permasalahan. Sekalipun kamu tidak membutuhkan saran mereka, penyaluran emosi yang kamu keluarkan dengan menceritakan apa yang ada dalam hatimu akan membuatmu menjadi lebih lega dan sedikit mengurangi beban yang terlalu lama dipendam.


    Nah itu dia beberapa tips penting untuk kamu yang merasa sedang berada di fase quarter life crisis. Jangan khawatir ketika kamu menghadapinya karena hal itu sangatlah wajar di usia mu yang telah sadar akan tanggung jawab lebih besar di kehidupan.

    Namun, jangan jadikan dirimu terus-terusan merasa tertekan dengan kehidupan hingga menimbulkan rasa takut pada masa depan yaa! Semangat orang-orang hebat!

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Bukan Cuma Media Sosial, Ini Tiga Channel Penting Lain di Digital Marketing!

       Pemasaran Digital atau biasa dikenal dengan sebutan D igital Marketing telah menjadi pilihan banyak orang dan perusahaan dalam mema...